Sabtu, 09 Januari 2010

[1] Blighted Ovum


Begitu banyak pelajaran hidup dan pengalaman “menakjubkan” yang aku dapat sewaktu 8 (delapan) bulan mengandung anak bungsuku Raihan Abipraya. Apapun yang terjadi sewaktu aku mengandungnya, susah, senang, sedih dan bahagia adalah sebagian dari ketentuan Illahi. Sebagai umat Islam aku melihatnya sebagai pahala kifaraah (meluruhkan dosa-dosa kaum Hawa jika dia pernah melakukan dosa di masa-masa yang lalu). Bukankah Islam senantiasa mengasihi umatnya dan setiap keuzuran atau kesakitan yang ditimpakan kepada umatnya yang diterima dengan hati yang ridha akan menyebabkan dosa mereka yang lampau luruh dan digantikan dengan pahala. Subahanallah …
Maka yang aku rasakan sewaktu mengandung si bungsu Raihan Abipraya adalah cinta Allah yang teramat besar kepadaku. Semoga Allah meluruhkan dosa-dosaku yang telah lalu … Amin …

Tulisan sederhana ini aku harap dapat menjadi bukti betapa Allah Sang Maha Pencipta adalah Maha Besar, Maha Pemberi Hidup, Maha Mendengar, Maha Mengabulkan, serta Ar-Rahmaan Ar-Rahiim …
Tulisan ini (lagi-lagi) adalah juga destinasi cintaku pada ibu, suami, anak-anak, kakak2, adik2, keponakan2, seluruh keluarga besar, handai taulan, sahabat dan teman yang selalu ada disaat aku membutuhkan keberadaan mereka.

Ada hal yang paling membahagiakan dari sebuah keluarga, yaitu kehadiran seorang anak di tengah-tengah mereka, sebagai amanah sekaligus fitnah.
Walau aku sudah memiliki Uma dan Tia, namun aku sangat mendambakan dapat merasakan nikmatnya mengandung dan melahirkan seperti seorang ibu pada umumnya. Begitu pula ibuku yang telah lama menunggu cucu dariku secara kakak-kakak dan adik-adikku sudah memberinya 21 orang cucu.

Maka ketika Allah (yang Maha Mendengar, Maha Mengabulkan, Maha Pencipta, Maha Menghidupkan, Yang Mengadakan dari Tiada, Yang Membuat Bentuk, Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari) mendengar dan mengabulkan doaku … aku amat sangat bersyukur hingga air mata tak terasa menitik karena begitu bahagia … (Segala puji bagi Allah yang dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya, semua kebaikan menjadi sempurna)

Pelajaran tentang hidup itu berawal pada tanggal 17 Maret 2005 ketika aku dinyatakan postif hamil oleh dr. Bambang Fajar Nurcahyono SpOG. Seorang dokter senior, komunikatif dan bertangan dingin yang berpraktek di RS Marinir Cilandak.

Menilik usia (saat itu usiaku 36 tahun), menurut kesehatan aku adalah ibu hamil yang termasuk golongan kehamilan dengan resiko tinggi. Oleh karenanya sangat penting bagiku untuk melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatanku dan bayi yang aku kandung, sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Aku juga dianjurkan untuk hidup dengan cara yang lebih sehat, serta makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan selama kehamilan.

Walaupun belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuhku. Namun aku mulai merasakan perubahan yang terjadi pada umumnya pada tubuh ibu hamil di trimester pertama (0 – 12 minggu) kehamilan seperti :
PEMBESARAN PAYUDARA
SERING BUANG AIR KECIL
KONSTIPASI (kesulitan untuk buang air besar)
MORNING SICKNESS-MUALMUNTAH
MERASA LELAH
SAKIT KEPALA
PUSING
KRAM PERUT
MELUDAH
EMOSIONAL
PENINGKATAN BERAT BADAN

Mengikuti anjuran dokter untuk melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, maka memasuki usia kandungan 2 (dua) bulan aku kembali memeriksakan kehamilanku ke dr Bambang Fajar Nurcahyono SpOG di RS Marinir Cilandak.
Namun betapa terkejutnya aku ketika hasil pemeriksaan mendeteksi aku mengalami Kehamilan Kosong istilah kedokterannya Blighted Ovum. Blighted ovum adalah suatu kehamilan tanpa dijumpai adanya pertumbuhan embrio.

Mendengar itu nyawaku terasa melayang dari tubuh, lemas seluruh persendian, dadaku sesak menahan tangis …
Namun dr Bambang tetap memberi aku semangat dan harapan lalu menganjurkan aku untuk menunggu perkembangan selanjutnya di bulan ke 3 (tiga).

Lalu bagaimana aku dan suamiku mampu melalui ujian ini? Bagaimana pula dukungan dari seluruh keluarga, handai taulan, para sahabat dan teman ?

Tunggu jawabannya di tulisan aku selanjutnya …

Note:
Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan tentang istilah kedokteran & istilah agama hal ini semata karena keterbatasanku sebagai manusia belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar