Kamis, 01 April 2010

IKAN MAS di Pesmol & di Pecak

Kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah dibudi dayakan ini sangat membantu pertumbuhan anak-anak balita.

Secara umum, nilai cerna protein ikan sangat tinggi (lebih dari 90 persen), sehingga sangat mudah dicerna oleh bayi sekalipun. Ikan dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi bayi dan anak balita, yaitu untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangannya. Lemak ikan air tawar sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kolesterol yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung koroner.

Selain kaya protein bermutu tinggi, ikan air tawar juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang berimbang. Vitamin yang banyak terdapat pada ikan adalah larut lemak (vitamin A dan D), sedangkan mineral yang dominan adalah kalsium, fosfor, iodium, besi, dan selenium. Zat-zat gizi tersebut bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif dan akibat kekurangan zat gizi mikro.

Dewasa ini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada masalah gizi ganda, yaitu sebagian penduduk mengalami kekurangan dan sebagian lagi kelebihan zat gizi. Masalah kurang gizi erat berkaitan dengan penyakit infeksi dan kemiskinan. Di lain pihak, oleh karena makin meningkatnya pendapatan, perubahan gaya hidup, dan pengaruh budaya global, masalah gizi lebih akan mengancam kehidupan penduduk golongan menengah ke atas serta kelompok usia lanjut. Ancaman tersebut berupa makin meningkatnya penyakit bukan infeksi, terutama dalam bentuk kegemukan, jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker.

Dalam konteks masalah gizi ganda tersebut, peranan ikan air tawar sangat besar dalam penanggulangan masalah gizi kurang maupun lebih.

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Dalam era globalisasi ini sebagai Ibu Rumah Tangga, kita dituntut untuk lebih cerdas dalam menyeimbangkan pengelolaan keuangan rumah tangga yang terbatas VS penyajian menu masakan sehari-hari agar  asupan gizi dan protein untuk seluruh anggota keluarga tetap mampu tercukupi.
Terinspirasi oleh hal-hal tersebut diatas, sebagai penulis yang juga bangga menjadi seorang ibu rumah tangga, disini saya mencoba mengajukan beberapa resep masakan “ikan mas” ala betawi.  Sebab selaen kuliner Betawi, emang kagak ade matinye! Kami dan anak-anak mem-favorite-kan masakan betawi walaupun suami tercinta berasal dari suku sunda dan saya asli Jawa Tengah. Hal ini mungkin disebabkan karena cita rasa masakan Betawi yang menonjol (gurih dan sedap). 
Dari kuliner Betawi yang sudah tercampur peranakan China, Arab, dan Belanda. Bukan kebetulan kalau saya memiliki banyak teman peranakan cina dan arab.  Belum lagi Betawi dengan Kota Jakartanya yang menjadi ibu kota Indonesia. Hampir semua suku ada di Jakarta sehingga menambah khazanah kuliner Betawi. Walaupun banyak jenis masakan masuk ke Jakarta, masakan Betawi mempunyai ciri khas turun-temurun. Kebanyakan orang Betawi sangat gemar dengan masakan nenek moyang sehingga banyak sekali masakan Betawi yang masih bertahan, bahkan berkibar dan menjadi salah satu simbol budayanya.
Pesmol IKAN MAS
Ikan mas yang mungil rasanya renyah gurih saat digoreng kering. Siraman bumbu pesmol yang gurih asam sedikit manis dan pedas membuat rasanya jadi makin sedap saja!

Bahan-bahan:
ekor ikan mas kecil (600 g), bersihkan, belah membujur hingga terbuka
sendok teh kunyit parut
siung bawang putih
sendok teh garam

Minyak goreng untuk menggoreng
sendok makan minyak sayur
butir bawang merah, potong dua
10 
buah cabai rawit merah, buang tangkainya
buah cabai hijau keriting, potong kasar
batang serai, memarkan
lembar daun salam
cm lengkuas, memarkan
250 
ml air
sendok makan air jeruk nipis


Bumbu 
dihaluskan:
butir kemiri
siung bawang putih
butir bawang merah
cm kunyit
sendok teh gula pasir
sendok teh garam
buah Maggi® Blok Rasa Ayam

Cara Mengolah :

Cara Membuat:
1. Kerat-kerat badan ikan mas, lumuri dengan air jeruk, garam dan kunyit hingga rata. Diamkan selama 15 menit.
2. Goreng dalam minyak banyak hingga kering kecokelatan. Angkat dan tiriskan.
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga wangi.
4. Masukkan bawang merah, cabai rawit merah, cabai hijau, serai, salam dan lengkuas. Aduk hingga wangi.
5. Tuangi air dan air jeruk, didihkan.
6. Masukkan ikan mas goreng, aduk hingga terbalut bumbu. Angkat.

7. Sajikan panas.

Informasi Nutrisi:
Kalori: 217 Kal
Protein: 19.5 gram
Lemak : 12.7 gram
Serat : 0.72 gram
Karbohidrat: 5.59 gram


PECAK IKAN MAS

Sepiring nasi putih hangat menjadi teman menikamti pecak ikan mas goreng. Ikan masnya berwarna kecokelatan, digoreng dengan minyak panas yang tinggi. Hasilnya, luarnya garing, dalamnya sangat lembut gurih! Aroma rempah lamat-lamat langsung tercium saat menyuapkannya ke dalam mulut bersama nasi. Nyam nyam... rasa asam, pedas, dan sedikit asin dari kuah pecak sangat serasi beradu dengan daging ikan mas yang segar.
Wuihh ... rasanya dahsyat, suami dan anak saya pun jadi kalap dibuatnya!
 
Bahan-banan
2 kg    Ikan mas segar, bersihkan.
Lumuri dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan sebentar
20 btr  Bawang merah kupas ukuran sedang – potong kasar
10 bh  Cabe merah (atau menurut selera pedasnya) – potong kasar
5 bh    Cabe rawit merah
2 bh    Jahe sebesar 3 ruas jari - keprek
10 bh  Jeruk Limau ukuran kecil
1 sdm  Gula Pasir
2 sdt   Garam
½ sdt  Penyedap rasa
3 gls   Air panas
 
Cara Membuat
1)           Gorenglah ikan mas yang telah dibersihkan dan direndam dengan air jeruk serta garam hingga kering atau menurut selera
2)           Tumis bawang merah dan cabe yang sudah dipotong kasar dan jahe hingga harum. Angkat. Tiriskan sebentar. Setelah minyak tiris, gerus asal.
3)           Masukkan ke dalam mangkok gerusan cabai, bawang merah dan jahe tadi kedalam mangkok. Tambahkan garam, gula dan penyedap rasa. Tuangkan 3 gls air panas. Aduk rata.  Masukkan air perasan jeruk limau sesuai selera asamnya.
4)           Letakan ikan mas yang telah digoreng dalam piring.  Siram dengan bumbu pecak.
5)           Siap dihidangkan

Tips:
-Pilihlah ikan mas yang masih hidup agar mendapatkan rasa daging yang renyah gurih dan tidak anyir .
-Mintalah tukang ikan untuk membersihkan dan membelah dagingnya ke arah samping sehingga lebih mudah kering saat digoreng.




Mukadimah Doa & Renungan

Kita sudah tidak selayaknya meminta apa-apa pada ALLAH Subhana wa Ta`ala, sudah sedemikian banyaknya keni`matan yang belum mampu kita hitung apalagi mensyukurinya, lalu apa lagi yang mahu diminta?

Namun ALLAH Subhana wa Ta`ala Menyukai doa, maka kita justru harus banyak berdoa, kerna ALLAH Subhana wa Ta`ala Senang Memberi dan Memuliakan para pendoa, maka Rasul ShalALLAHu`alaihiwasalam selalu berdoa, duduk doa, berdiri doa, masuk rumah doa, makan doa, minum doa, tidur doa, bangun tidur doa, segala hal  tidak beliau (ShalALLAHu`alaihiwasalam) lewatkan kecuali dengan doa, karena ALLAH Subhana wa Ta`ala Menyukai doa.

Doa sebagai ekspresi dzikrullah dalam detak spiritualitas yang merupakan saripati ibadah sebagaimana sabda Rasul (HR. Bukhari dan Muslim) memberikan makna kesadaran diri cognizance (self awareness) yang senantiasa merasakan kehadiran Tuhan dan pengakuan kelemahan diri. Doa pada dasarnya bukan sekadar ritual melainkan sebuah oase di tengah gurun kebisingan dan sebuah taman di tengah rimba keresahan duniawi. Sebab doa sebagai manifestasi dzikrullah menjanjikan ketenangan dan keteduhan batin apa yang sangat dirindukan oleh manusia zaman modern seperti pesan perjalanan spiritual John Kehoe, penulis buku best seller Mind Power melalui pengalaman kontemplasi dan meditasi doa (QS. Ar-Ra’d:28). Doa yang benar akan membawa keteguhan istiqamah dalam prinsip hidup dan dengan doa seseorang akan memiliki sikap optimis, karena doa pada hakikatnya merupakan rintihan dan curhat hamba kepada al-Khaliq sebagai pemilik segala kekuatan dengan harapan curahan pertolongan.

Gumam mulut dan ucapan lidah di dalam berdoa bukanlah hakikat dari doa itu sendiri, karena doa merupakan esensi jiwa yang harus disampaikan dengan sepenuh kalbu dan dari nurani terdalam dengan penuh kesadaran (QS. Al-A’raf:205). Kekuatan doa yang akan mengalirkan energi dahsyat dan banyak mukjizat dalam hidup memerlukan kekuatan dalam berdoa yang berupa keyakinan. Doa merupakan kekuatan dan energi yang tiada tara karena ia terhubung dengan Dzat Yang Maha Kuasa.
Abu Dzar al-Ghifari berkata: Doa itu melengkapi amal kebajikan sebagaimana garam melengkapi makanan. Berdoa adalah ibadah. Bahkan dikatakan sebagai ruhnya ibadah. Orang yang hidupnya tidak dilewati dengan berdoa maka ia adalah makhluk yang sombong. Padahal perilaku sombong adalah termasuk bagian sifat penghuni jahanam.

Sabda Rasulallah Saw:
الدعاء هو العبادة ثم قرأ قوله تعالى وقال ربكم ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Doa itu adalah ibadah. Kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala (yang artinya): “Dan Tuhanmu berfirman: “berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina”