Kamis, 11 Agustus 2011

Dahsyatnya Hikmah Puasa Bagi Kesehatan

Memasuki ibadah puasa ini, muncul berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan seperti : bagaimana bagi yang mempunyai badan lemah? Bagaimana pula dengan yang mempunyai sakit maag, diabetes, jantung dan penyakit berat lainnya? Kemudian apakah benar jikalau berbuka harus makan yang manis-manis?


Ternyata berpuasa sangat dianjurkan baik untuk menjaga kesehatan dan bahkan juga untuk terapi penyembuhan.  Puasa juga sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulangi penyakit.


Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi beberapa aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
1)  Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan.  Pada hari-hari ketika tidak sedang berpuasa, alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras, oleh karena itudengan puasa oxigenisasi tak berkutat di perut tapi kepala.  Karena oxigenisasi banyak di perut.
2)  Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifiikasi).  Saat berpuasa, tubuh di detoks (membersihkan tubuh dari racun dan kotoran).  Saat puasa seluruh cadangan makanan yang ada di tubuh dibakar.
3)  Menambah jumlah sel darah putih.  Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih, secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4)  Menyeimbangkan kadar asa dan basa dalam tubuh.
5)  Memperbaiki fungsi organ tubuh.
6)  Meremajakan sel-sel tubuh.  Hati, lambung dan organ vital istirahat pada saat puasa sehingga terjadi regenerasi dari organ dalam dan sel-sel memiliki kesempatan memperbaiki diri (peremajaan sel).
7)  Meningkatkan fungsi organ tubuh.
8)  Menyeimbangkan saraf simpatis dan parasimpatis.
9)  Mengurangi risiko stroke.  Puasa dapat memperbaiki kolestrol yang dapat menyumbat pembuluh darah dalam bentuk atekosklorosis (pengapuran dan pengerasan pembuluh darah).


Berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?
Dari Anas bin Malik ia berkata : "adalah Rasulullah berbuka degan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau menegeuk air (HR Ahmad dan Abu Dawud).


Rasulullah berbuka dengan kurma.  Kalau tidak ada kurma, beliau berbuka puasa dengan air.  Samakah kurma dengan air? Samakah kurma dengan yang manis-manis? TIDAK.  Kurma adalah karbohidrat kompleks (complex carbohidrat).  Sebaliknya gula yang terdapat dalam makanan dan minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrat).  Kurma dalam kondisi asli justru tidak terlalu manis.  Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi tinggi tapi berkalori rendah sehingga tidak menggemukkan.


Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk diubah tubuh menjadi energi.   Dengan demikian, makanan diperoses pelan-pelan dan tenaga diperoleh sedikit demi sedikit sehingga kita tidak cepat lapar dan energi tersedia dalam waktu lama.  Sebaliknya, karbohidrat ssederhana menyediakan energi sangat cepat, tapi akan cepat sekali habis seingga kita mudah lemas.  Maka, ketika makan sahur, jangan makan  yang banyak mengandung gula, karena kita akan cepat lemas.


Seseorang yang kekurangan zat gizi tertentu sama bahayanya dengan mereka yang kelebihan gizsi tertentu.  Makan yang seimbang baik dalam porsi maupun gizi akan mempengaruhi sususnan saraf pusat dan kondisi biokimia tubuh.  Makan yang seimbang adalah makan yang tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan, yang disesuaiakn dengan usia, kualitas dan kuantitas gerak serta kondisi tubuh.


SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA ....


(dari millis sebelah)