Jumat, 17 September 2010

“LOVE 3 ANGLE” (Cinta Segitiga) Sebuah Romansa Penuh Dilema

Jika ... dia cintaimu
melebihi cintaku padamu
Aku pasti rela untuk melepasmu ...
walau ku tau ku kan terluka

Jikalah ... semua berbeda
kau bukanlah orang yang kupuja
Tetapi hatiku telah memilihmu
walau kau tak mungkin tinggalkannya

Jadikan aku yang kedua,
Buatlah diriku bahagia
Walaupun kau ... takkan pernah
Kumiliki selamanya ...
(Song by Astrid – Jadikan Aku Yang Kedua)


Menurut sang penyanyi ... sebenarnya lagu ini adalah sebuah lagu melow yang dinyanyikan dengan penuh keceriaan.  Nah ... semangat  untuk tetap ceria dibalik kisah melow sebuah dilema kehidupan itulah yang membuat lagu diatas belakangan sering saya putar ... putar dan putar lagi.  Secara ... kehidupan rumah tangga saya  sedang mengalami kisah melow-dramatis pula. Paling tidak saya berharap setiap mendengar lagu ini saya tetap bersemangat dan selalu ceria memandang hidup yang hanya sekali ini.

Padahal konon ... para ibu membenci lagu Jadikan Aku Yang Ke Dua karena didalam syairnya menggambarkan sedikit unsur mendukung  polygami.
Semangat para ibu yang begitu mencintai para suami mereka inilah, yang kemudian menggelitik saya untuk membuat sebuah tulisan bertema sedikit banyak tidak jauh dari lagu mbak Astrid diatas.  Dilema kisah cinta segitiga atau bolehlah saya meminjam istilah lebih serius “LOVE TRIANGLE”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Cinta Segitiga.


Sebelum saya melanjutkan tulisan ini, sebelum saya nanti akan menuai banyak protes. Baik dari Anda yang merasa sebagai korban maupun Anda yang merasa sebagai wanita atau pria idaman lain.  Saya anggap perlu untuk disampaikan, bahwa dalam membuat tulisan inipun saya sesungguhnya mengalami "problematika dilematik".  Menyoal mengenai  hati dan perasaan,  itu adalah sisi yang luar biasa sensitif dari sesosok mahluk Allah bernama manusia.  Sebagai penulis, tidak mudah bagi saya untuk memutuskan dari sudut pandang siapakah tulisan ini hendak saya buat. Dari sudut pandang Anda yang merasa sebagai korban? Ataukah dari sudut pandang Anda sebagai wanita atau pria idaman lain?  Kalapun akhirnya saya memutuskan untuk menulisnya dari sudut pandang yang senetral mungkin, saya tetap harus merasa perlu untuk meminta maaf kepada Anda yang merasa sebagi siapapun dalam jalinan kisah cinta segitiga bermuda.  Maaf apabila dalam tulisan saya ada hal yang kurang berkenan di hati Anda (siapapun peran Anda).



Awalnya saya berpikir bahwa kisah cinta segitiga adalah sebuah tema yang hanya populer dalam panggung dunia hiburan semata.  Ternyata era globalisasi dan modernisasi saat ini turut pula mempengaruhi media dalam mengekspos sebuah tema berita.  Sehingga membuat saya jadi agak melek wawasan. Kemudian saya menjadi tahu bahwa ternyata dalam masyarakat kita kasus love triangle ini sudah sekian lama menjamur.


Sayangnya, media masa yang ada hanya gencar menyoroti sebuah penyelesaian cinta segitiga  dengan solusi yang (maaf) menurut saya sangat keliru dan berlebihan. Media masa hanya gencar menyoroti sebuah penyelesaian cinta segitiga yang melow dramatik.  Dimana salah seorang diantaranya harus berujung dengan maut. Harus seperti inikah? Sementara kita adalah sebuah bangsa yang terkenal mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam setiap permasalahan.  Penyelesaian yang (maaf lagi) menurut saya sangat tidak Pancasilais. 


Bukankah karena alasan moralitas, sebenarnya polygami perlu dipertimbangkan sebagai salah satu jalan keluarnya? Konklusinya adalah semua harus saling sadar bahwa hidup ini sebagai jembatan untuk mencapai sebuah kesempurnaan, sehingga masing-masing bisa memacu yang lain untuk bisa sampai pada kesempurnaan.  Insya Allah saya akan memberikan pembahasan perihal polygami ini secara khusus dalam tulisan saya berikutnya.  Kembali menyoal kisah cinta segitiga sebuah romansa penuh dilema ... 


Nampaknya emosi memang langsung angkat bicara dalam soal cinta segitiga.  Akibat sakit hati yang luar biasa dan tak tertahankan! Kalau kita ambil benang merahnya, di dalam cinta segitiga memang ada seseorang yang tersakiti dan menyakiti. Bagi yang tersakiti, sangatlah manusiawi kalau reaksi yang timbul adalah rasa amarah. Namanya juga sakit hati! Namun, kalau selanjutnya sikap dan tindakannya jadi berlebihan, itu kembali pada pribadi masing-masing. Kembali pada nilai-nilai yang dianut oleh orang tersebut, kembali pada pemaknaannya terhadap komitmen yang telah disepakati bersama dengan pasangannya, serta kembali pada bagaimana cara dia untuk mengatasi sebuah situasi emosional.


Untuk Anda yang merasa sebagai wanita atau pria idaman lain dalam sebuah kisah cinta segitiga. Jatuh cinta dengan seseorang yang telah memiliki hubungan primer atau perkawinan dengan orang lain pastilah pengalaman yang paling membuat Anda menderita dan juga menyiksa dalam hidup Anda, walaupun pada saat yang bersamaan romansa ini tampak begitu indah.


Anda merasa menderita dan tersiksa, karena posisi Anda sulit untuk menghentikan atau mengubah segala situasinya menjadi seperti apa yang Anda inginkan. Seolah-olah Anda sedang menaiki sebuah roller-coaster, satu saat akan naik dan Anda merasa memiliki cinta yang begitu mendalam melebihi dari kisah kasih yang pernah  Anda alami sebelumnya, setelah itu akan turun dengan tiba-tiba dan saat itu terjadi Anda akan merasakan keputus asaan melebihi dari yang pernah Anda rasa.
Pengalaman indah karena seolah memiliki sebuah ikatan magis yang sangat istimewa di antara Anda berdua.  Anda seolah memiliki hubungan yang sempurna dan ideal bersama belahan jiwa Anda.  Sehingga perhatian dari orang yang Anda cintai dan cara dia memahami diri Anda membuat Anda merasa ... teramat bahagia.  Kala cinta datang melanda jiwa, nikmatnya luar biasa. Begitu damai, begitu indah. Sampai-sampai orang yang terlanda cinta terbuai dalam “cinta tiada logika”.


Terlepas dari keindahan  dalam hubungan itu,  Anda tetap saja akan sangat menderita.  Mungkin Anda menyangka bahwa  Anda mampu mengatasi segala situasi yang tidak mengenakan yang mungkin akan terjadi belakangan hari. Tapi fakta sering kali berbicara sebaliknya! Diamuk habis-habisan oleh pasangan primernya,  itu sudah pasti. Belum lagi lama kelamaan Anda akan makan hati, karena pada dasarnya tidak ada satu orang pun yang suka jadi “ban serep”.  Jadi ... pikirkan lagi baik-baik keputusan untuk menjalin romansa cinta segitiga.

Cinta memang bukan logika dan memang bukan milik manusia tapi kita bisa berusaha menjadi salah satu manusia yang dititipi cinta oleh Sang Pemilik cinta.  Dan belajar dari pengalaman orang lain bukanlah hal yang buruk. Lagi–lagi seperti kata orang bijak ”Apabila semua tempat adalah sekolah maka semua orang adalah guru”.


Hiasilah hidup kita dengan cinta karena hanya dengan cinta hidup kita jadi lebih berarti bagi orang – orang di sekeliling kita, bisa dimulai dengan cinta terhadap kita sendiri. ”Cinta tidak melemahkan, justru menguatkan, cinta akan membuat hidup jadi lebih bercahaya” begitu kata Buya Hamka. Mudah – mudahan tulisan ini dapat memberi inspirasi bagi setiap orang yang membacanya terutama bagi saya sendiri.


Special thanks to:
·       My “3 best friends” for the story of your life
·       Some One That I Love ...
Thank you for your sweetest love

Tidak ada komentar:

Posting Komentar